• About
  • Privacy Policy
  • Disclaimer
  • Forum
  • Sitemap

SUN32LEN

Hidup Adalah Belajar dan Berkarya


  • DROPDOWN MENU
  • Do'a
  • Islam
  • Labels
    • Bisnis Online
    • Artikel Internet
    • Seo
    • Template
    • Quiver
  • Biografi Ulama'
  • Artikel Islam
    • Aqidah
    • Fiqih
    • Ibadah
Home » Artikel Islam » Fiqih » Fiqih Shalat » ngaji online » Sholat » Fiqih Islam: Tata Cara Sholat #4 - Hal-hal (Rukun) Yang Wajib Dalam Sholat

Fiqih Islam: Tata Cara Sholat #4 - Hal-hal (Rukun) Yang Wajib Dalam Sholat

Posted by SUN32LEN on Tuesday, November 10, 2015
Label: Artikel Islam, Label: Fiqih, Label: Fiqih Shalat, Label: ngaji online, Label: Sholat

Oleh Sheikh Abu Bakar Jabir Al-Jazairiy
Materi kali ini membahas tentang hal-hal yang wajib dalam shalat. Hal-hal yang musti dilakukan (wajib) dalam shalat antara lain:
1. Berdiri ketika shalat wajib, bagi yang mampu
Tidak sah shalat fardhu seorang hamba yang dikerjakan sambil duduk dalam kondisi mampu berdiri. Berdasarkan firman Allah Ta’ala:
“Berdirilah untuk Allah (dalam shalatmu) dengan khusyuk,” (Al-Baqarah: 238).
Dan sabda Rasulullah kepada Imran bin Hushain:
“Kerjakanlah shalat dengan berdiri, jika kamu tidak mampu, maka kerjakanlah dengan posisi duduk, jika tidak mampu juga, maka kerjakanlah dengan posisi berbaring,” (HR Bukhari: 1117, dan Abu Daud: 952).
2. Niat
Yaitu ketetapan hati untuk melaksanakan shalat tertentu. Berdasarkan sabda Rasulullah:
“Sesungguhnya segala amalan itu (tergantung) dengan niat...” (Baca “Penjelasan HadistSetiap Amal Tergantung dengan Niatnya” oleh Sheikh Muhammad Shalih Al-Utsaimin).
3. Takbiratul Ihram
Yaitu mengucapkan lafadz “Allahu Akbar.” Hal ini didasarkan pada sabda Rasulullah:
“Kuncinya shalat adalah bersuci, pembukaannya adalah takbir (mengucapkan Allahu Akbar), dan penutupnya adalah taslim (mengucapkan salam),” (HR Abu Daud: 31, Kitab Ath-Taharah, dan At-Tirmidzi: 238).
4. Membaca Surat Al-Fatihah
Berdasarkan sabda Nabi Muhammad Shalallahu’alaihi Wasallam:
“Tidak sah shalat seseorang yang tidak membaca surat Al-Fatihah,” (HR Bukhari: 1/192).
Namun, membaca Al-Fatihah itu tidak berlaku bagi seorang makmum di balakang imam yang membaca Al-Fatihah dengan jahr (keras, nyaring), karena kewajibannya adalah mendengarkan bacaan imam.
Berdasarkan firman Allah Ta’ala:
“Dan apabila dibacakan Al-Quran, dengarkanlah baik-baik dan perhatikanlah dengan tenang agar kamu mendapat rahmat,” (QS Al-A’raf: 204).
Dan sabda Rasulullah:
“Apabila imam bertakbir, maka ikutlah bertakbir, dan apabila dia membaca maka diamlah (perhatikanlah),” (HR Imam Ahmad: 2/438).
Apabila imam membacanya dengan Siir (pelan), maka makmum wajib membacanya (secara siir atau pelan) juga.
5. Rukuk
6. Bangun dari rukuk (I’tidal)
Berdasarkan sabda Nabi Muhammad Shalallahu’alaihi Wasallam:
“Kemudian rukuklah sampai kamu tuma’ninah dalam rukuk, kemudian bangunlah dari rukuk sampai kamu berdiri tegak lurus,” (HR Bukhari: 8/69, 169).
7. Sujud
8. Bangun dari Sujud
Berdasarkan sabda Nabi Muhammad Shalallahu’alaihi Wasallam kepada orang yang shalatnya tidak benar:
“Kemudian bersujudlah sampai kamu tuman’ninah dalam sujudmu, kemudian bangunlah dari sujud sampai kamu tuma’ninah dalam keadaan duduk,” (HR Bukhari: 8/69, 169).
Hal ini juga didasarkan pada firman Allah Ta’ala:
“Hai orang-orang yang beriman, rukuklah kamu, sujudlah kamu...” (QS Al-Hajj: 77).
9. Tuman’ninah ketika Rukuk, Sujud, Berdiri, dan Duduk
Berdasarkan sabda Nabi Muhammad Shalallahu’alaihi Wasallam kepada orang yang shalatnya tidak benar. Beliau menyebutkan hal itu kepadanya dalam hal rukuk, sujud, dan duduk di antara dua sujud, sedangkan beliau menyebutkan i’tidal (tegak lurus) kepadanya dalam hal berdiri.
Hakikat tuma’ninah adalah seseorang yang melakukan rukuk, sujud, duduk diantara dua sujud, dan berdiri setelah semua anggota badannya tegak lurus, itu berdiam kira-kira seukuran lama membaca, “Subhana Rabbiyal Adziim” (Mahasuci Rabbku yang Mahaagung). Sebanyak satu kali bacaan. Adapun jika lebih dari satu kali, maka itu adalah sunnah.
10. Salam
11. Duduk ketika salam
Seseorang dianggap selesai mengerjakan shalat setelah mengucapkan salam dan dia tidak mengucapkan salam kecuali dalam kondisi duduk. Berdasarkan sabda Nabi Muhammad Shalallahu’alaihi Wasallam, “Dan penutupnya adalah taslim (mengucapkan salam).”
12. Tertib sesuai urutan rukun shalat
Tidak boleh membaca Al-Fatihah sebelum melakukan takbiratul ihram, dan tidak boleh bersujud sebelum melakukan rukuk karena gerakan shalat telah ditentukan Rasulullah dan telah diajarkan kepada para sahabat.
Beliau bersabda, “Shalatlah kalian sebagaimana kalian melihat aku shalat,” (HR Bukhari: 1/68, 8/11).
Maka tidak sah mendahulukan dan mengakhirkan urutan gerakan shalat. Wallahu’alam bish shawwab.

Baca Juga:
Fiqih Shalat: Hukum Shalat, Hikmah Shalat, dan Keutamaan Shalat
Fiqih Shalat: Jenis atau Macam-macam Shalat
Fiqih Shalat: Syarat-Syarat dalam Shalat
 



keywords: shalat, hukum shalat, hikmah shalat, keutamaan shalat, cara cara shalat, cara shalat, bacaan-bacaan shalat, bacaan shalat, tata cara shalat, doa shalat, doa doa shalat, niat shalat, waktu shalat, tatacara shalat, tuntunan shalat, doa sesudah shalat, s

0 Response to "Fiqih Islam: Tata Cara Sholat #4 - Hal-hal (Rukun) Yang Wajib Dalam Sholat "

Terima kasih atas komentar,kritik & saran Anda

← Newer Post Older Post → Home
Subscribe to: Post Comments (Atom)

Translate

Subscribe SUN32LEN ON YOU TUBE

#Trending POST

  • How to Easily and Quickly Improve Page Rank and Alexa Backlinks
    How to Easily and Quickly Improve Page Rank and Alexa Backlinks The way it is actually, I have often read blog on blogspot my fr...
  • 4 Hal Yang Wajib di Pelajari Sebelum Ramadhan
    Menyambut Ramadhan, bulan suci, bulan penuh kebaikan bukan hanya dengan suka cita. Persiapan fis...
  • Kisah Hikmah Islami (istri Muda
    *Nice reading JANGAN LUPA SHARE FB * Sepasang suami istri muda menempati rumah di sebuah komplek perumahan. Suatu pagi sambil sarapan...
  • Hikayat Hikmah Cerita Tangisan Istri ke 4
    💝 LELAKI HARUSLAH BERISTRI EMPAT 💝 💜Istri ke 1:  Biasa                         biasa saja,                        biasanya        ...
  • Tata Cara dan Seni Bercinta Islami ala Kitab Qurrotul uyun
     warning :KITAB KAMA SUTRA Versi ISLAM dilarang di pratekkan bila masih single ,hanya boleh di baca dan untuk pengetahuan  Dalam te...

Blog Archive

Loading...

Loading...

Loading...

Loading...
Copyright 2011-2024 SUN32LEN. All Rights Reserved. Template by sun32len. Original Theme by Mas Sugeng. Powered by Blogger