Segala
puji bagi Allah Rab semesta alam, shalawat serta salam semoga tetap
tercurah kepada Rasulullah , beserta para keluarga, sahabat, dan
orang-orang yang tetap istiqomah menegakkan risalah yang dibawanya
hingga akhir zaman..
Wahai kaum muslimin ....
kabar
gembira untuk kita semua bahwa ternyata kita mempunyai hari yang
istimewa dalam deretan 7 hari yang kita kenal. Hari itu adalah hari
jum’at. Saudariku, hari jum’at memang istimewa namun tidak selayaknya
kita berlebihan dalam menanggapinya. Dalam artian, kita mengkhususkan
dengan ibadah tertentu misalnya puasa tertentu khusus hari Jum’at, tidak
boleh pula mengkhususkan bacaan dzikir, do’a dan membaca surat-surat
tertentu pada malam dan hari jum’at kecuali yang disyari’atkan.
Nah
artikel kali ini, akan menguraikan beberapa keutamaan-keutamaan serta
amalan-amalan yang disyari’atkan pada hari jum’at. Semoga dengan kita
memahami keutamaannya, kita bisa lebih bersemangat untuk memaksimalkan
dalam melaksanakan amalan-amalan yang disyari’atkan pada hari itu, dan
agar bisa meraih keutamaan-keutamaan tersebut.
Keutamaan Hari Jum’at
1. Hari paling utama di dunia
Ada beberapa peristiwa yang terjadi pada hari jum’at ini, antara lain:
- Allah menciptakan Nabi Adam ‘alaihissallam dan mewafatkannya.
- Hari Nabi Adam ‘alaihissallam dimasukkan ke dalam surga.
- Hari Nabi Adam ‘alaihissallam diturunkan dari surga menuju bumi.
- Hari akan terjadinya kiamat.
Dari Abu Hurairah
radhiyallahu ‘anhu bahwa Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallamberkata:
“Hari
paling baik dimana matahari terbit pada hari itu adalah hari jumat,
pada hari itu Adam diciptakan, dan pada hari itu pula Adam dimasukkan ke
dalam surga, serta diturunkan dari surga, pada hari itu juga kiamat
akan terjadi, pada hari tersebut terdapat suatu waktu dimana tidaklah
seorang mukmin shalat menghadap Allah mengharapkan kebaikan kecuali
Allah akan mengabulkan permintannya.” (HR. Muslim)
2. Hari bagi kaum muslimin
Hari jum’at adalah hari berkumpulnya umt Muhammad
shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam
masjid-masjid mereka yang besar untuk mengikuti shalat dan sebelumnya
mendengarkan dua khutbah jum’at yang berisi wasiat taqwa dan
nasehat-nasehat, serta do’a.
Dari Kuzhaifah dan Rabi’i bin Harrasy
radhiyallahu ‘anhuma bahwa Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata,
“Allah
menyesatkan orang-orang sebelum kami pada hari jum’at, Yahudi pada hari
sabtu, dan Nasrani pada hari ahad, kemudian Allah mendatangkan kami dan
memberi petunjuk pada hari jum’at, mereka umat sebelum kami akan
menjadi pengikut pada hari kiamat, kami adalah yang terakhir dari
penghuni dunia ini dan yang pertama pada hari kiamat yang akan dihakimi
sebelum umat yang lain.” (HR. Muslim dan Ibnu Majah)
3. Hari yang paling mulia dan merupakan penghulu dari hari-hari
Dari Abu Lubabah bin Ibnu Mundzir
radhiyallahu ‘anhu berkata, Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata,
“Hari
jum’at adalah penghulu hari-hari dan hari yang paling mulia di sisi
Allah, hari jum’at ini lebih mulia dari hari raya Idhul Fitri dan Idul
Adha di sisi Allah, pada hari jum’at terdapat lima peristiwa,
diciptakannya Adam dan diturunkannya ke bumi, pada hari jum’at juga Adam
dimatikan, di hari jum’at terdapat waktu yang mana jika seseorang
meminta kepada Allah maka akan dikabulkan selama tidak memohon yang
haram, dan di hari jum’at pula akan terjadi kiamat, tidaklah seseorang
malaikat yang dekat di sisi Allah, di bumi dan di langit kecuali dia
dikasihi pada hari jum’at.” (HR. Ahmad)
4.
Waktu yang mustajab untuk berdo’a
Dari Abu Hurairah
radhiyallahu ‘anhu bahwa Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallammenyebut hari jum’at lalu beliau Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Di
hari jum’at itu terdapat satu waktu yang jika seseorang muslim
melakukan shalat di dalamnya dan memohon sesuatu kepada Allah Ta’ala,
niscaya permintaannya akan dikabulkan.” Lalu beliau memberi isyarat dengan tangannya yang menunjukkan sedikitnya waktu itu. (HR. Bukhari Muslim)
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ’anhu berkata, Rasulullah Shallallahu ’alaihi wa Salam bersabda,
إن في الجمعة ساعة لا يوافقها عبد مسلم وهو قائم يصلى يسأل الله شيئا إلا أعطاه إياه
”Sesungguhnya di dalam hari Jum’at
ini, ada suatu waktu yang tidaklah seorang Muslim menemuinya (hari
Jum’at) sedangkan ia dalam keadaan berdiri sholat memohon sesuatu kepada
Alloh, melainkan akan Alloh berikan padanya.” (Muttafaq ’alaihi)
Ibnul Qayyim berkata setelah menyebutkan
adanya perselisihan tentang penentuan spesifikasi waktu ini,
”Pendapat-pendapat yang paling rajih (kuat) adalah dua pendapat yang keduanya terkandung di dalam sebuah hadits yang tsabit (shahih). Yaitu, Pendapat pertama, bahwasanya (waktu ijabah tersebut) mulai dari duduknya imam hingga ditunaikannya sholat, sebagaimana dalam hadits Ibnu ’Umar bahwasanya Nabi Shallallahu ’alaihi wa Salam bersabda,
هي ما بين أن يجلس الإمام إلى أن تقضى الصلاة
”(waktu ijabah tersebut) yaitu diantara duduknya imam sampai ditunaikannya sholat.” (HR Muslim).
Pendapat kedua, yaitu setelah waktu ’Ashar. Dan ini adalah dua pendapat yang paling kuat. (Zaadul Ma’ad I/389-390).
Namun
mengenai penentuan waktu, para ulama berselisih pendapat. Diantara
pendapat-pendapat tersebut ada 2 pendapat yang paling kuat:
a. Waktu itu dimulai dari duduknya imam sampai pelaksanaan shalat jum’at
Dari Abu Burdah bin Abi Musa Al-Asy’ari
radhiyallahu ‘anhu bahwa ‘Abdullah bin ‘Umar
radhiyallahu ‘anhuma berkata padanya,
“Apakah engkau telah mendengar ayahmu meriwayatkan hadits dari Rasulullah sehubungan dengan waktu ijaabah pada hari jum’at?” Lalu Abu Burdah mengatakan,
“Aku mendengar Rasulullah bersabda, ‘Yaitu waktu antara duduknya imam sampai shalat dilaksanakan.’” (HR. Muslim)
Imam Nawawi
rahimahullah menguatkan pendapat di atas. Sedangkan Imam As-Suyuthi
rahimahullah menentukan waktu yang dimaksud adalah ketika shalat didirikan.
b. Batas akhir dari waktu tersebut hingga setelah ‘ashar
Dari Jabir bin ‘Abdillah
radhiyallahu ‘anhu, dari Nabi
shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Hari
jum’at itu dua belas jam. Tidak ada seorang muslimpun yang memohon
sesuatu kepada Allah dalam waktu tersebut melainkan akan dikabulkan oleh
Allah. Maka peganglah erat-erat (ingatlah bahwa) akhir dari waktu
tersebut jatuh setelah ‘ashar.”(HR. Abu Dawud)
Dan yang menguatkan pendapat kedua ini adalah Imam Ibnul Qayyim
rahimahullah, beliau mengatakn bahwa,
“Ini adalah pendapat yang dipegang oleh kebanyakan generasi salaf dan banyak sekali hadits-hadits mengenainya.”
5
. Dosa-dosanya diampuni antara jum’at tersebut dengan jum’at sebelumnya
Dari Salman Al-Farisi
radhiyallahu ‘anhu mengatakan bahwa Nabi
shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Tidaklah
seseorang mandi pada hari jum’at dan bersuci semampunya, berminyak
dengan minyak, atau mengoleskan minyak wangi dari rumahnya, kemudian
keluar (menuju masjid), dan dia tidak memisahkan dua orang (yang sedang
duduk berdampingan), kemudian dia mendirikan shalat yang sesuai dengan
tuntunannya, lalu diam mendengarkan (dengan seksama) ketika imam
berkhutbah melainkan akan diampuni (dosa-dosanya yang terjadi) antara
jum’at tersebut dan jum’at berikutnya.”(HR. Bukhari)
6. Bahwasanya ia adalah sebaik-baik hari.
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ’anhu dari Nabi Shallallahu ’alaihi wa Salam beliau bersabda,
خير يوم طلعت عليه الشمس يوم الجمعة فيه خلق آدم وفيه أدخل الجنة وفيه أخرج منها ولا تقوم الساعة إلا في يوم الجمعة
”Sebaik-baik hari yang matahari terbit
padanya (hari cerah) adalah hari Jum’at, (karena) pada hari ini Adam
diciptakan, hari ini pula Adam dimasukkan ke dalam surga dan dikeluarkan
darinya, dan tidaklah akan datang hari kiamat kecuali pada hari Jum’at.” (HR Muslim).
7. Hari ini mengandung kewajiban sholat Jum’at
Kewajiban sholat Jum’at merupakan
sebesar-besar kewajiban Islam yang paling ditekankan dan
seagung-agungnya berhimpunnya kaum muslimin. Barangsiapa meninggalkannya
(menunaikan sholat Jum’at) karena meremehkannya, niscaya Alloh tutup
hatinya sebagaimana di dalam hadits shahih yang diriwayatkan Muslim.
8. Terdapat waktu yang orang berdo’a di dalamnya diijabahi (dikabulkan).
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ’anhu berkata, Rasulullah Shallallahu ’alaihi wa Salam bersabda,
إن في الجمعة ساعة لا يوافقها عبد مسلم وهو قائم يصلى يسأل الله شيئا إلا أعطاه إياه
”Sesungguhnya di dalam hari Jum’at
ini, ada suatu waktu yang tidaklah seorang Muslim menemuinya (hari
Jum’at) sedangkan ia dalam keadaan berdiri sholat memohon sesuatu kepada
Alloh, melainkan akan Alloh berikan padanya.” (Muttafaq ’alaihi)
Ibnul Qayyim berkata setelah menyebutkan
adanya perselisihan tentang penentuan spesifikasi waktu ini,
”Pendapat-pendapat yang paling rajih (kuat) adalah dua pendapat yang keduanya terkandung di dalam sebuah hadits yang tsabit (shahih). Yaitu, Pendapat pertama, bahwasanya (waktu ijabah tersebut) mulai dari duduknya imam hingga ditunaikannya sholat, sebagaimana dalam hadits Ibnu ’Umar bahwasanya Nabi Shallallahu ’alaihi wa Salam bersabda,
هي ما بين أن يجلس الإمام إلى أن تقضى الصلاة
”(waktu ijabah tersebut) yaitu diantara duduknya imam sampai ditunaikannya sholat.” (HR Muslim).
Pendapat kedua, yaitu setelah waktu ’Ashar. Dan ini adalah dua pendapat yang paling kuat. (Zaadul Ma’ad I/389-390).
9. Bersedekah di dalamnya kebih baik daripada bersedekah pada hari lainnya.
Ibnul Qayyim berkata, ”Bersedekah pada
hari Jum’at dibandingkan hari-hari lainnya dalam sepekan, seperti
bersedekah pada bulan Ramadhan dibandingkan bulan-bulan lainnya.”
Dan di dalam hadits Ka’ab (dikatakan),
والصدقة فيه أعظم من الصدقة في سائر الأيام
”Bersedekah di dalamnya lebih besar (pahalanya) daripada bersedekah pada hari lainnya.” (hadits mauquf shahih namun memiliki hukum marfu’).
10. Ia adalah hari dimana Allah Azza wa Jalla memuliakan di dalamnya para wali-wali-Nya kaum mukminin di dalam surga.
Dari Anas bin Malik radhiyallahu ’anhu, beliau berkata tentang firman Allah Azza wa Jalla,
(( وَلَدَيْنَا مَزِيْدٌ ))
”Dan pada sisi kami ada tambahannya.” (QS Qaf, 35)
Beliau berkata, ”Allah muliakan mereka pada tiap hari Jum’at.”
11. Ia adalah hari ’Ied (perayaan) yang berulang-ulang setiap pekan.
Dari Ibnu ’Abbas radhiyallahu ’anhuma berkata, Rasulullah Shallallahu ’alaihi wa Salam bersabda,
إن هذا يوم عيد جعله الله للمسلمين فمن جاء الجمعة فليغتسل…
”Sesungguhnya hari ini adalah hari
’Ied yang Alloh jadikan bagi kaum Muslimin, barangsiapa yang mendapati
hari Jum’at hendaknya ia mandi…” (HR Ibnu Majah dalam Shahih at-Targhib I/298).
12. Ia adalah hari yang menghapuskan dosa-dosa.
Dari Salman beliau berkata, Rasulullah Shallallahu ’alaihi wa Salam bersabda,
لا يغتسل رجل يوم الجمعة ويتطهر ما استطاع
من طهر ويدهن من دهنه أو يمس من طيب بيته ثم يخرج فلا يفرق بين اثنين ثم
يصلي ما كتب له ثم ينصت إذا تكلم الإمام إلا غفر له ما بينه وبين الجمعة
الأخرى
”Tidaklah seorang hamba mandi pada
hari Jum’at dan bersuci dengan sebaik-baik bersuci, lalu ia meminyaki
rambutnya atau berparfum dengan minyak wangi, kemudian ia keluar
(menunaikan sholat Jum’at) dan tidak memisahkan antara dua orang (yang
duduk), kemudian ia melakukan sholat apa yang diwajibkan atasnya dan ia
diam ketika Imam berkhutbah, melainkan segala dosanya akan diampuni
antara hari Jum’at ini dengan Jum’at lainnya.” (HR Bukhari).
13. Orang yang berjalan untuk menunaikan sholat Jum’at, pada tiap langkah kakinya ada pahala puasa dan sholat setahun.
Ssebagaimana hadits Aus bin Aus radhiyallahu ’anhu beliau berkata, Rasulullah Shallallahu ’alaihi wa Salam bersabda,
من غسل واغتسل يوم الجمعة وبكر وابتكر ودنا من الإمام فأنصت, كان له بكل خطوة يخطوها صيام سنة وقيامها وذلك على الله يسير
”Barangsiapa yang mandi lalu berwudhu
pada hari Jum’at, lalu ia bersegera dan bergegas (untuk sholat),
kemudian ia mendekat kepada imam dan diam, maka baginya pada setiap
langkah kaki yang ia langkahkan (ada pahala) puasa dan sholat setahun,
dan yang demikian ini adalah sesuatu yang mudah bagi Alloh.” (HR Ahmad dan Ashhabus Sunnan, dishahihkan oleh Ibnu Khuzaimah).
Allohu Akbar! Setiap langkah yang diayun menuju sholat Jum’at sepadan dengan puasa dan sholat setahun?!
Dimana orang-orang yang mau berlekas untuk menuju kebesaran ini?! Dimana orang-orang yang menginginkan anugerah ini?!
(( ذَلِكَ فَضْلُ اللّهِ يُؤْتِيْهِ مَنْ يَشَاءُ وَاللَّهُ ذُوْ الفَضْلِ العَظِيْمِ ))
”Itulah karunia Allah, diberikan-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya dan Allah mempunyai karunia yang besar.” (QS al-Hadiid, 21)
14. Di Padamkan nya Api Neraka Jahannam
Jahannam itu dinyalakan –yaitu dikobarkan apinya- setiap hari dalam sepekan kecuali pada hari Jum’at.
Yang mana hal ini sebagai (salah satu bentuk) pemuliaan terhadap hari yang agung ini. (Lihat Zaadul Ma’ad I/387).
15. Meninggal pada hari Jum’at atau malamnya merupakan tanda-tanda husnul khotimah.
Dimana orang yang wafat pada hari ini akan aman dari siksa kubur dan dari pertanyaan dua Malaikat. Dari Ibnu ’Amr radhiyallahu ’anhuma beliau berkata, Rasulullah Shallallahu ’alaihi wa Salam bersabda,
ما من مسلم يموت يوم الجمعة أو ليلة الجمعة إلا وقاه الله تعالى فتنة القبر
”Tidaklah seorang muslim meninggal pada hari Jum’at atau pada malam Jum’at, kecuali Alloh Ta’ala lindungi dari fitnah kubur.” (R Ahmad dan Turmudi, dishahihkan oleh al-Albani).
Syaikh Khâlid Abū Shâliĥ
Amalan-Amalan yang Disyari’atkan pada Hari Jum’at
1.
Memperbanyak shalawat
Dari Abu Umamah
radhiyallahu ‘anhu bahwa Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallamberkata,
“Perbanyaklah
shalawat kepadaku setiap hari jum’at karena shalawatnya umatku akan
dipersembahkan untukku pada hari jum’at, maka barangsiapa yang paling
banyak bershalawat kepadaku, dia akan paling dekat derajatnya denganku.” (HR. Baihaqi dengan sanad shahih)
2. Membaca surat Al Kahfi
Dari Abu Sa’id Al-Khudri
radhiyallahu ‘anhu, Nabi
shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Barangsiapa membaca surat Al-Kahfi pada hari jum’at akan diberikan cahaya baginya diantara dua jum’at.” (HR. Al Hakim dan Baihaqi dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani)
3.
Memperbanyak do’a (HR Abu Daud poin 4b.)
4
. Amalan-amalan shalat jum’at (wajib bagi laki-laki)
- Mandi, bersiwak, dan memakai wangi-wangian.
- Berpagi-pagi menuju tempat shalat jum’at.
- Diam mendengarkan khatib berkhutbah.
- Memakai pakaian yang terbaik.
- Melakukan shalat sunnah selama imam belum naik ke atas mimbar.
Saudariku,
setelah membaca artikel tersebut semoga kita bisa mendapat manfaat yang
lebih besar dengan menambah amalan-amalan ibadah yang disyari’atkan.
Sungguh begitu banyak jalan agar kita bisa meraup pahala
sebanyak-banyaknya sebagai bekal perjalanan kita di akhirat kelak.
Wallahu a’lam.