"times new roman" , serif;">
“Rasulullah
masuk ke kamarku dalam keadaan aku sedang menangis. Beliau berkata
kepadaku: ‘Apa yang membuatmu menangis?’ Aku menjawab: ‘Saya mengingat
perkara Dajjal maka aku pun menangis.’ Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa
sallam berkata: ‘Jika dia keluar sedang aku masih berada di antara
kalian niscaya aku akan mencukupi kalian. Jika dia keluar setelah aku
mati maka ketahuilah Rabb kalian tidak buta sebelah. Dajjal keluar
bersama orang-orang Yahudi Ashbahan hingga datang ke Madinah dan
berhenti di salah satu sudut Madinah. Madinah ketika itu memiliki tujuh
pintu tiap celah ada dua malaikat yg berjaga. maka keluarlah orang-orang
jahat dari Madinah mendatangi Dajjal .”
Dalam sebuah hadits disebutkan juga bahwa Dajjal akan muncul di tengah-tengah pasukan Khawarij.
يَنْشَأُ نَشْءٌ يَقْرَؤُوْنَ الْقُرْآنَ لاَ يُجَاوِزُ تَرَاقِيَهُمْ،
كُلَّمَا خَرَجَ قَرْنٌ قُطِعَ حَتَّى خَرَجَ فِي عِرَاضِهِمُ الدَّجَّالُ
“Akan
muncul sekelompok pemuda yg membaca Al-Qur`an tapi tidak melewati
tenggorokan mereka. Setiap kali keluar sekelompok mereka maka akan
tertumpas sehingga muncul Dajjal di tengah-tengah mereka.”
Macam-macam Fitnahnya
Fitnah yg dilakukan Dajjal banyak sekali di antaranya:
1. Bersama ada surga dan nerakanya.
Dari Hudzaifah radhiyallahu ‘anhu Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata:
الدَّجَّالُ أَعْوَرُ الْعَيْنِ الْيُسْرَى جُفَالُ الشَّعْرِ مَعَهُ جَنَّةٌ وَنَارٌ فَنَارُهُ جَنَّةٌ وَجَنَّتُهُ نَارٌ
“Dajjal cacat mata yg kiri1 keriting rambut bersama surga dan nerakanya. Neraka adl surga dan surga adl neraka.”
2. Membunuh satu jiwa kemudian menghidupkan kembali.
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata:
فَيَخْرُجُ إِلَيْهِ يَوْمَئِذٍ رَجُلٌ هُوَ خَيْرُ النَّاسِ أَوْ مِنْ
خَيْرِ النَّاسِ فَيَقُوْلُ لَهُ: أَشْهَدُ أَنَّكَ الدَّجَّالُ الَّذِي
حَدَّثَنَا رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حَدِيْثَهُ.
فَيَقُوْلُ الدَّجَّالُ: أَرَأَيْتُمْ إِنْ قَتَلْتُ هَذَا ثُمَّ
أَحْيَيْتُهُ أَتَشُكُّوْنَ فِي اْلأَمْرِ؟ فَيَقُوْلُوْنَ: لاَ. قَالَ:
فَيَقْتُلُهُ ثُمَّ يُحْيِيْهِ..
“Keluarlah
pada hari itu seorang yang terbaik atau di antara orang terbaik. Dia
berkata: ‘Aku bersaksi engkau adalah Dajjal yang telah disampaikan
kepada kami oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam.’ Dajjal
berkata : ‘Apa pendapat kalian jika aku bunuh dia dan aku hidupkan
kembali apakah kalian masih ragu kepadaku?’ Mereka berkata: ‘Tidak.’
maka Dajjal membunuh dan menghidupkan kembali.”
3. Menggergaji seseorang kemudian membangkitkan kembali.
4. Memerintahkan langit utk menurunkan hujan lalu turunlah hujan.
Dari An-Nawwas bin Sam’an radhiyallahu ‘anhu: Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata:
فَيَأْتِي عَلَى الْقَوْمِ فَيَدْعُوْهُمْ فَيُؤْمِنُوْنَ بِهِ
وَيَسْتَجِيْبُوْنَ لَهُ فَيَأْمُرُ السَّمَاءَ فَتُمْطِرُ وَاْلأَرْضَ
فَتُنْبِتُ
“Dia
datang kepada satu kaum mendakwahi mereka. Merekapun beriman kepada
menerima dakwahnya. maka Dajjal memerintahkan langit untuk hujan dan
memerintahkan bumi untuk menumbuhkan tanaman maka turunlah hujan dan
tumbuhlah tanaman.”
Adapun kaum yg tdk beriman dan tidak menerima dakwah Dajjal tidak ada sedikit harta pun tersisa pada mereka.
5. Akan diikuti perbendaharaan harta.
Dalam hadits An-Nawwas bin Sam’an radhiyallahu ‘anhu disebutkan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata:
وَيَمُرُّ بِالْخَرِبَةِ فَيَقُوْلُ لَهَا: أَخْرِجِي كُنُوْزَكِ. فَتَتْبَعُهُ كُنُوْزُهَا كَيَعَاسِيْبِ النَّحْلِ
“Dia
mendatangi reruntuhan dan berkata: ‘Keluarkanlah perbendaharaanmu.’
maka keluarlah perbendaharaan mengikuti Dajjal seperti sekelompok
lebah.”
6. Bersama air sungai dan gunung roti api dan air.
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
وَإِنَّهُ مَعَهُ جَنَّةٌ وَنَارٌ وَنَهْرٌ وَمَاءٌ وَجَبَلُ خُبْزٍ وَإِنَّ جَنَّتَهُ نَارٌ وَنَارَهُ جَنَّةٌ
“..Sesungguh
bersama dia ada surga dan neraka sungai dan air serta gunung roti.
Sesungguh surga Dajjal adalah neraka dan neraka Dajjal adalah surga.”
Dari ‘Uqbah bin ‘Amr radhiyallahu ‘anhu dia berkata: Aku mendengar
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata tentang Dajjal:
إِنَّ الدَّجَّالَ يَخْرُجُ وَإِنَّ مَعَهُ مَاءً وَنَارًا فَأَمَّا
الَّذِي يَرَاهُ النَّاسُ مَاءً فَنَارٌ تُحْرِقُ وَأَمَّا الَّذِي يَرَاهُ
النَّاسُ نَارًا فَمَاءٌ بَارِدٌ عَذْبٌ، فَمَنْ أَدْرَكَ ذَلِكَ مِنْكُمْ
فَلْيَقَعْ فِي الَّذِي يَرَاهُ نَارًا فَإِنَّهُ مَاءٌ عَذْبٌ طَيِّبٌ
“Sungguh
Dajjal akan keluar dan bersama ada air dan api. Apa yg dilihat manusia
air sebenar adalah api yang membakar. Apa yg dilihat manusia api
sesungguh adalah air minum dingin yang segar. Barangsiapa di antara
kalian yang mendapati hendak memilih yang dilihat api karena itu adalah
air segar yang baik.”
Jika
seorang mukmin telah mengetahui dan beriman akan keluar Dajjal dengan
membawa fitnah yg demikian dahsyat hendak ia mengamalkan beberapa sebab
utk menjaga diri dari Dajjal dan fitnahnya. Di antara amalan tersebut:
1. Minta perlindungan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dari kejelekan
fitnah memperbanyak minta perlindungan dari terutama setelah tasyahud
akhir. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata:
إِذَا تَشَهَّدَ أَحَدُكُمْ فَلْيَسْتَعِذْ بِاللهِ مِنْ أَرْبَعٍ
يَقُوْلُ: اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوْذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ جَهَنَّمَ وَمِنْ
عَذَابِ الْقَبْرِ وَمِنْ فِتْنَةِ الْمَحْيَا وَالْمَمَاتِ وَمِنْ شَرِّ
فِتْنَةِ الْمَسِيْحِ الدَّجَّالِ
“Jika
salah seorang kalian selesai dari tasyahud akhir mintalah perlindungan
dari empat perkara: ‘Ya Allah aku berlindung kepadamu dari adzab
jahannam dari adzab kubur dari fitnah waktu hidup dan waktu mati dan
dari kejahatan fitnah Dajjal’.”
2. Menghafal sepuluh ayat pertama dari surat Al-Kahfi.
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata:
مَنْ حَفِظَ عَشْرَ آيَاتٍ مِنْ أَوَّلِ سُوْرَةِ الْكَهْف عُصِمَ مِنْ الدَّجَّالِ
“Barangsiapa menghafal sepuluh ayat pertama dari surat Al-Kahfi akan terjaga dari fitnah Dajjal.”
3. Menjauhi tdk mendatangi kecuali seorang yg yakin tdk akan terkena mudarat. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
مَنْ سَمِعَ بِالدَّجَّالِ فَلْيَنْأَ مِنْهُ فَإِنَّ الرَّجُلَ يَأْتِيْهِ
وَهُوَ يَحْسِبُ أَنَّهُ مُؤْمِنٌ فَلاَ يَزَالُ بِهِ لِمَا مَعَهُ مِنْ
الشُّبَهِ حَتَّى يَتَّبِعَهُ
“Barangsiapa
mendengar Dajjal hendak menjauh darinya. Demi Allah sungguh ada seorang
yg mendatangi merasa diri beriman tapi kemudian mengikuti Dajjal
dikarenakan syubhat-syubhat yg dilontarkan Dajjal.”
4. Tinggal di Makkah dan Madinah
Karena kedua adl negeri yg aman tdk bisa dimasuki Dajjal. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
لَيْسَ مِنْ بَلَدٍ إِلاَّ سَيَطَؤُهُ الدَّجَّالُ إِلاَّ مَكَّةَ
وَالْمَدِيْنَةَ لَيْسَ لَهُ مِنْ نِقَابِهَا نَقْبٌ إِلاَّ عَلَيْهِ
الْمَلاَئِكَةُ صَافِّيْنَ يَحْرُسُوْنَهَا
“Tidak
ada satu negeri pun kecuali akan dimasuki Dajjal kecuali Makkah dan
Madinah. Dia tdk mendapati celah/ jalan masuk kecuali pada ada malaikat
yang berbaris menjaganya.”
Dan termasuk yang terjaga dari Dajjal juga adalah Masjidil Aqsha serta bukit Tursina
Dari nash-nash yg kita dapatkan tentang Dajjal kita dapatkan kesimpulan:
1. Luas rahmat Allah Subhanahu wa Ta’ala kepada hamba-hamba-Nya krn Dia
telah membekali mereka dgn senjata yg bisa mematahkan hujjah dan fitnah
Dajjal. Ini terwujud dgn penjelasan sifat-sifat yg menunjukkan kedustaan
kaum mukmin diberi kemampuan utk membaca apa yg tertulis di kening
Dajjal yg menunjukkan kekufurannya. Juga Allah Subhanahu wa Ta’ala
bimbing kita utk menghafal sepuluh ayat pertama dlm surat Al-Kahfi
sebagai tameng dari Dajjal.
2. Dajjal adl sosok manusia yg telah sangat jelas sifat-sifat sebagai
manusia. Ini membantah ucapan orang sesat dan ahlul bid’ah yg menyatakan
Dajjal hanyalah sosok fiktif belaka atau hanyalah simbol dari tersebar
kerusakan.
3. Dajjal mempunyai sifat dan fitnah-fitnah yg telah digambarkan dgn
rinci: keluar di akhir jaman muncul dari arah Syam tinggal selama 40
hari diberi kemampuan mematikan dan menghidupkan membawa surga dan
neraka tertulis di antara dua mata ك ف ر dan sifat lainnya. Ini
membantah ucapan yg menyatakan bahwa Dajjal adl Sri Sathya Sai Baba dari
India atau kiasan dari kemajuan serta fitnah Eropa.
Wa akhiru da’wana anil hamdulillahi Rabbbil ‘alamin.
Didalam hal ini terdapat perbedaan riwayat sebagian menyatakan yg kiri
dan sebagaian menyatakan yg kanan. Sebagian ulama mengkompromikan
riwayat-riwayat tersebut dgn mengatakan bahwa mata yg kanan terhapus dan
tdk bercahaya sedangkan pada mata yg kiri terdapat sepotong daging yg
menonjol.