Dari hamba Allah yang fakir akan ampunan-Nya
Abdulah Muridusy Syahadah
Kepada Kaum Muslimin Di mana Saja Berada, semoga dirahmati oleh Allah
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
بسم الله , والحمد لله و الصلاة والسلام على سيد الأنبياء والمرسلين , محمد
وعلى آله وصحبه الأحرار , ومن تبعهم وسار على نهجهم من المسلمين الأبرار
….وبعد:
Semoga antum semua dalam kebaikan selalu, dan semoga Allah teguhkan
hati kita di atas prinsip hingga ajal menjemput kita. Dua kebaikan yang
hendak kita raih “Kemenangan atau Kesyahidan” menjadikan kita bekerja
keras dan bersungguh-sungguh dalam menggapainya. Walau kita harus
menghabiskan semua waktu kita untuknya, semua potensi kita kerahkan demi
menggapainya, dan kita bawa IRODAH serta QUDROH kita untuk menapakinya.
Maka orang-orang yang berbahagia adalah orang-orang yang diambil oleh
Allah dalam keadaan syahid. Fa’tabiruu yaa Ulil Abshor “Maka ambillah
pelajaran wahai orang-orang yang mempunyai penglihatan”!!!!!
Ikhwah fillah …..
Kecintaan ana kepada antum karena Allah mendorong ana untuk menorehkan
pena ini dan melayangkan risalah ini kembali kepada antum sekalian.
Risalah yang berisi seruan untuk beramal sholih, risalah yang berisi
ajakan untuk menggapai kebahagiaan hidup di dua negeri “Negeri Dunia dan
Negeri Akhirat”. Walau harus ana telan rasa pahit berbagai ujian, dan
walau harus ana tapaki jalan yang berduri dengan cercaan dan ancaman.
Namun tidak ada yang ana harapkan kepada antum semua kecuali kebaikan.
إِنْ أُرِيدُ إِلَّا الْإِصْلَاحَ مَا اسْتَطَعْتُ وَمَا تَوْفِيقِي إِلَّا بِاللَّهِ عَلَيْهِ تَوَكَّلْتُ وَإِلَيْهِ أُنِيبُ (88)
“Aku tidak bermaksud kecuali (mendatangkan) perbaikan selama aku masih
sanggup. Dan tidak ada taufik bagiku melainkan dengan (pertolongan)
Allah. Hanya kepada Allah aku bertawakkal dan hanya kepada-Nya-lah aku
kembali” (QS. Hud: 88)
Ikhwah fillah …..
Allah Ta’ala berfirman:
وَسَارِعُوا إِلَى مَغْفِرَةٍ مِنْ رَبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا السَّمَوَاتُ وَالْأَرْضُ أُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِينَ (133)
“Dan bersegeralah kalian kepada ampunan dari Tuhan kalian dan kepada
surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk
orang-orang yang bertakwa”. (QS. Ali Imron : 133).
Di dalam ayat ini Allah menggunakan “Fi’il Amr (Kata Kerja Perintah)”,
yaitu وَسَارِعُوا (Dan bersegeralah kalian). Yang maknanya Allah
memerintahkan kita untuk bersegera melakukan sesuatu. Apakah sesuatu
yang kita harus besegera di dalamnya? sesuatu itu adalah “Ampunan dan
Jannah-Nya”.
Mengapa kita harus bersegera kepada Maghfiroh-Nya sebelum Jannah-Nya?
karena kita tidak akan dapat masuk jannah kecuali setelah Allah ampunkan
kesalahan kita. Dengan maghfiroh Allah maka kita dapat di masukkan ke
dalam jannah-Nya.
Banyak jalan menuju Roma, banyak pula jalan menuju Surga. Namun tahukan
antum, “Apakah jalan pintas yang akan menyampaikan kita kepada Ampunan
dan Jannah Allah?” jalan pintas itu adalah “Jihad Fie Sabilillah”.
Allah Ta’ala berfirman:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا هَلْ أَدُلُّكُمْ عَلَى تِجَارَةٍ
تُنْجِيكُمْ مِنْ عَذَابٍ أَلِيمٍ (10) تُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَرَسُولِهِ
وَتُجَاهِدُونَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ بِأَمْوَالِكُمْ وَأَنْفُسِكُمْ
ذَلِكُمْ خَيْرٌ لَكُمْ إِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُونَ (11) يَغْفِرْ لَكُمْ
ذُنُوبَكُمْ وَيُدْخِلْكُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ
وَمَسَاكِنَ طَيِّبَةً فِي جَنَّاتِ عَدْنٍ ذَلِكَ الْفَوْزُ الْعَظِيمُ
(12)
“Hai orang-orang yang beriman, sukakah kalian Aku tunjukkan suatu
perniagaan yang dapat menyelamatkanmu dari azab yang pedih? (Yaitu)
kalian beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dan berjihad di jalan Allah
dengan harta dan jiwa kalian. Itulah yang lebih baik bagi kalian, jika
kalian mengetahui. Niscaya Allah akan mengampuni dosa-dosa kalian dan
memasukkan kalian ke dalam jannah yang mengalir di bawahnya
sungai-sungai; dan (memasukkan kamu) ke tempat tinggal yang baik di
dalam jannah ‘Adn. Itulah keberuntungan yang besar”. (QS. Ash Shoff:
10-12).
Pada ayat ke-10-11 Allah menerangkan perdagangan yang tidak pernah rugi,
yaitu “Jihad Fie Sabilillah”, lalu Allah menerangkan buah dari berjihad
dalam ayat yang ke-12 adalah “Diampunkan dosa dan dimasukkan ke dalam
Jannah”.
Allah Ta’ala berfirman:
لَا يَسْتَوِي الْقَاعِدُونَ مِنَ الْمُؤْمِنِينَ غَيْرُ أُولِي الضَّرَرِ
وَالْمُجَاهِدُونَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ بِأَمْوَالِهِمْ وَأَنْفُسِهِمْ
فَضَّلَ اللَّهُ الْمُجَاهِدِينَ بِأَمْوَالِهِمْ وَأَنْفُسِهِمْ عَلَى
الْقَاعِدِينَ دَرَجَةً وَكُلًّا وَعَدَ اللَّهُ الْحُسْنَى وَفَضَّلَ
اللَّهُ الْمُجَاهِدِينَ عَلَى الْقَاعِدِينَ أَجْرًا عَظِيمًا (95)
دَرَجَاتٍ مِنْهُ وَمَغْفِرَةً وَرَحْمَةً وَكَانَ اللَّهُ غَفُورًا
رَحِيمًا (96)
“Tidaklah sama antara mukmin yang duduk (yang tidak ikut berperang) yang
tidak mempunyai ‘uzur dengan orang-orang yang berjihad di jalan Allah
dengan harta mereka dan jiwanya. Allah melebihkan orang-orang yang
berjihad dengan harta dan jiwanya atas orang-orang yang duduk[340] satu
derajat. kepada masing-masing mereka Allah menjanjikan pahala yang baik
(surga) dan Allah melebihkan orang-orang yang berjihad atas orang yang
duduk[341] dengan pahala yang besar. (yaitu) beberapa derajat dari
pada-Nya, ampunan serta rahmat. dan adalah Allah Maha Pengampun lagi
Maha Penyayang”. (QS. An Nisa`: 95-96)
Diriwayatkan oleh Al Bukhori dari Abi Huroiroh rodhiyallahu ‘anhu, dari Nabi shollallahu ‘alaihi wa salam, bersabda:
مَنْ آمَنَ بِاللَّهِ وَبِرَسُولِهِ وَأَقَامَ الصَّلَاةَ وَصَامَ
رَمَضَانَ كَانَ حَقًّا عَلَى اللَّهِ أَنْ يُدْخِلَهُ الْجَنَّةَ جَاهَدَ
فِي سَبِيلِ اللَّهِ أَوْ جَلَسَ فِي أَرْضِهِ الَّتِي وُلِدَ فِيهَا
فَقَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ أَفَلَا نُبَشِّرُ النَّاسَ
قَالَ إِنَّ فِي الْجَنَّةِ مِائَةَ دَرَجَةٍ أَعَدَّهَا اللَّهُ
لِلْمُجَاهِدِينَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ مَا بَيْنَ الدَّرَجَتَيْنِ كَمَا
بَيْنَ السَّمَاءِ وَالْأَرْضِ فَإِذَا سَأَلْتُمُ اللَّهَ فَاسْأَلُوهُ
الْفِرْدَوْسَ فَإِنَّهُ أَوْسَطُ الْجَنَّةِ وَأَعْلَى الْجَنَّةِ أُرَاهُ
فَوْقَهُ عَرْشُ الرَّحْمَنِ وَمِنْهُ تَفَجَّرُ أَنْهَارُ الْجَنَّةِ
“Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan rosul-Nya, mendirikan sholat,
menunaikan zakat dan shoum romadhon, maka Allah berhak memasukkannya ke
dalam Jannah. Dia berhijrah di jalan Allah atau duduk di tanah
kelahirannya.”
(Para shahabat) bertanya : Wahai Rasulullah! Bolehkah kami ceritakan hal tersebut kepada manusia?
Beliau bersabda: “Sesungguhnya di dalam Jannah itu ada seratus derajat
(tingkat), disediakan buat mujahidin di jalan-Nya, jarak antara dua
Jannah seperti antara lagit dan bumi. Maka jika kalian meminta Jannah
mintalah Al Firdaus. Karena (Jannah Al Firdaus) adalah pertengahan dan
paling tingginya Jannah, dan darinya mengalir sungai-sungai Jannah, dan
di atasnya adalah Singgasana Ar Rahman”. (HR. Bukhori: 2790).
Dalam hadits lain yang diriwayatkan oleh Muslim, dari Abi Sa’id Al
Khudhri rodhiyallahu ‘anhu, bahwasanya Rasulullah shollallahu ‘alaihi
wasallam bersabda:
مَنْ رَضِيَ بِاللَّهِ رَبًّا وَبِالْإِسْلَامِ دِينًا وَبِمُحَمَّدٍ
نَبِيًّا وَجَبَتْ لَهُ الْجَنَّةُ فَعَجِبَ لَهَا أَبُو سَعِيدٍ فَقَالَ
أَعِدْهَا عَلَيَّ يَا رَسُولَ اللَّهِ
فَفَعَلَ ثُمَّ قَالَ وَأُخْرَى يُرْفَعُ بِهَا الْعَبْدُ مِائَةَ دَرَجَةٍ
فِي الْجَنَّةِ مَا بَيْنَ كُلِّ دَرَجَتَيْنِ كَمَا بَيْنَ السَّمَاءِ
وَالْأَرْضِ قَالَ وَمَا هِيَ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ الْجِهَادُ فِي
سَبِيلِ اللَّهِ الْجِهَادُ فِي سَبِيلِ اللَّهِ
“Baransiapa ridho Allah sebagai Rob, Islam sebagai Dien, Muhammad
shollallahu „alaihi wasallam sebagai Rosul, maka wajib baginya Jannah”.
Abu Sa’id heran, lalu berkata: “Wahai Rasulullah! Ulangilah itu
untukku!, lalu (Rasulullah mengulanginya), kemudian beliau bersabda:
“Dan (nikmat) yang lain adalah bahwa Allah mengangkat (derajat) bagi
seorang hamba itu seratus derajat, jarak antara kedua jannah itu seperti
antara langit dan bumi. (Abu Sa’id) bertanya: Apa itu wahai
Rasulullah?! beliau bersabda: “Jihad Fie Sabilillah”. (HR. Muslim.
1884).
Ikhwah fillah …..
Subhanallah ….. tidakkah kita ingin menggapai jannah tertinggi? tidakkah
kita ingin mendapat kemuliaan dari Allah dengan predikat “Mujahid”?
Allah Ta’ala menempatkan para syuhada di Jannah bersama para nabi, shiddiqin, dan sholihin.
وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَالرَّسُولَ فَأُولَئِكَ مَعَ الَّذِينَ أَنْعَمَ
اللَّهُ عَلَيْهِمْ مِنَ النَّبِيِّينَ وَالصِّدِّيقِينَ وَالشُّهَدَاءِ
وَالصَّالِحِينَ وَحَسُنَ أُولَئِكَ رَفِيقًا (69)
“Dan barangsiapa yang mentaati Allah dan Rasul(Nya), mereka itu akan
bersama-sama dengan orang-orang yang dianugerahi nikmat oleh Allah,
yaitu: Nabi-nabi, para shiddiiqiin, orang-orang yang mati syahid, dan
orang-orang saleh. dan mereka Itulah teman yang sebaik-baiknya”. (QS. An
Nisa`: 69).
Dan Allah juga berfirman:
إِنَّ اللَّهَ اشْتَرَى مِنَ الْمُؤْمِنِينَ أَنْفُسَهُمْ وَأَمْوَالَهُمْ
بِأَنَّ لَهُمُ الْجَنَّةَ يُقَاتِلُونَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ فَيَقْتُلُونَ
وَيُقْتَلُونَ وَعْدًا عَلَيْهِ حَقًّا فِي التَّوْرَاةِ وَالْإِنْجِيلِ
وَالْقُرْآَنِ وَمَنْ أَوْفَى بِعَهْدِهِ مِنَ اللَّهِ فَاسْتَبْشِرُوا
بِبَيْعِكُمُ الَّذِي بَايَعْتُمْ بِهِ وَذَلِكَ هُوَ الْفَوْزُ الْعَظِيمُ
(111)
“Sesungguhnya Allah Telah membeli dari orang-orang mukmin diri dan
harta mereka dengan memberikan surga untuk mereka. mereka berperang pada
jalan Allah; lalu mereka membunuh atau terbunuh. (Itu telah menjadi)
janji yang benar dari Allah di dalam Taurat, Injil dan Al Quran. dan
siapakah yang lebih menepati janjinya (selain) daripada Allah? Maka
bergembiralah dengan jual beli yang Telah kamu lakukan itu, dan Itulah
kemenangan yang besar”. (QS. At Taubah: 111).
Dan firman Allah:
وَلَا تَحْسَبَنَّ الَّذِينَ قُتِلُوا فِي سَبِيلِ اللَّهِ أَمْوَاتًا بَلْ
أَحْيَاءٌ عِنْدَ رَبِّهِمْ يُرْزَقُونَ (169) فَرِحِينَ بِمَا آَتَاهُمُ
اللَّهُ مِنْ فَضْلِهِ وَيَسْتَبْشِرُونَ بِالَّذِينَ لَمْ يَلْحَقُوا
بِهِمْ مِنْ خَلْفِهِمْ أَلَّا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُونَ
(170) يَسْتَبْشِرُونَ بِنِعْمَةٍ مِنَ اللَّهِ وَفَضْلٍ وَأَنَّ اللَّهَ
لَا يُضِيعُ أَجْرَ الْمُؤْمِنِينَ (171)
“Janganlah kamu mengira bahwa orang-orang yang gugur di jalan Allah itu
mati; bahkan mereka itu hidup[248] disisi Tuhannya dengan mendapat
rezki. Mereka dalam keadaan gembira disebabkan karunia Allah yang
diberikan-Nya kepada mereka, dan mereka bergirang hati terhadap
orang-orang yang masih tinggal di belakang yang belum menyusul
mereka[249], bahwa tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak
(pula) mereka bersedih hati. Mereka bergirang hati dengan nikmat dan
karunia yang yang besar dari Allah, dan bahwa Allah tidak menyia-nyiakan
pahala orang-orang yang beriman”. (QS. Ali Imron: 169-171).
Rasulullah shollallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
إِنَّ لِلشَّهِيدِ عِنْدَ اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ سِتَّ خِصَالٍ: أَنْ
يُغْفَرَ لَهُ فِي أَوَّلِ دَفْعَةٍ مِنْ دَمِهِ وَيُرَى مَقْعَدَهُ مِنْ
الْجَنَّةِ وَيُحَلَّى حُلَّةَ الْإِيمَانِ وَيُزَوَّجَ مِنْ الْحُورِ
الْعِينِ وَيُجَارَ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَيَأْمَنَ مِنْ الْفَزَعِ
الْأَكْبَرِ وَيُوضَعَ عَلَى رَأْسِهِ تَاجُ الْوَقَارِ الْيَاقُوتَةُ
مِنْهُ خَيْرٌ مِنْ الدُّنْيَا وَمَا فِيهَا وَيُزَوَّجَ اثْنَتَيْنِ
وَسَبْعِينَ زَوْجَةً مِنْ الْحُورِ الْعِينِ وَيُشَفَّعَ فِي سَبْعِينَ
إِنْسَانًا مِنْ أَقَارِبِهِ
“Sesungguhnya bagi orang yang syahid mendapatkan enam bagian
(keutamaan):Diampuni dosanya sejak tetes darah pertama, diperlihatkan
tempat duduknya di Jannah, Dihiasi dengan perhiasan Iman, Dinikahkan
dengan Bidadari, dihindarkan dari adzab kubur, selamat dari goncangan
yang dahsyat, dipakaikan mahkota di atas kepalanya dari Al Yaqut yang
lebih baik dari dunia dan seisinya, dan memberi syafaat tujuh puluh
kerabatnya”. (HR. Ahmad, At Turmudzi, At-Thobroni dan Ibnu Majah dengan
lafazh berbeda)
Ikhwah fillah …..
Ternyata jalan pintas untuk segera sampai kepada Ampunan dan Jannah Allah adalah Jihad fie sabilillah!!!!!
Mungkin antum belum jelas bagaimana hendak berjihad? Dan dimana kita
akan berjihad? Siapa yang akan kita jihadi? Dan bersama siapa kita akan
berjihad?
Kita berjihad fie sabilillah, dalam rangka meninggikan kalimat Allah
yang tinggi, dan dalam rangka membela Islam dan kaum muslimin. Kita
berjihad di mana saja bumi kita pijak yang disitu ada orang kafir harbi,
terutama yang di situ ada Amerika dan sekutunya (antek-anteknya).
Merekalah sasaran utama jihad kita hari ini. Adapun jika antum mampu
melakukan amaliyat jihadiyah sendirian maka lakukanlah. Dan jika antum
tidak mampu sendirian maka bergabunglah dengan tandzim jihad di mana
antum berada, atau antum membuat kelompok kecil sendiri dalam rangka
melakukan amaliyat jihadiyah.
Syekhul Mujahid Abu Abdillah Usamah bin Ladin hafidzohullah berkata :
لا تشاور أحدا في قتل أمريكان امض على بركات الله فتذكر موعدك الجنة
“Janganlah kalian (mengajak) musyawarah (persetujuan) pada siapa pun di
dalam memerangi Amerika, berjalanlah di atas barokah Allah. lalu
ingatlah bahwa janji untukmu adalah Jannah”.
Kejarlah kematian niscaya akan antum dapatkan kehidupan. Sebagaimana yang dikatakan oleh shahabat Abu bakar rodhiyallahu ‘anhu:
أطلبوا الموت توهب لك الحياة
“Carilah kematian! niscaya akan engkau dapatkan kehidupan”.
Syekh asy syahid –insya Allah- Kholid al Islambuli rohimahullah berkata:
كثير من الناس من يتخذ الحياة طريقا إلى الموت وأنا اخترت الموت طريقا إلى الحياة
“Mayoritas manusia menjadikan kehidupan sebagai jalan menuju kematian,
dan aku jadikan kematian sebagai jalan menuju kehidupan”.
Kenapa harus mengejar kehidupan dengan kematian wahai ikhwah????….. Karena Allah berfirman:
وَلَا تَقُولُوا لِمَنْ يُقْتَلُ فِي سَبِيلِ اللَّهِ أَمْوَاتٌ بَلْ أَحْيَاءٌ وَلَكِنْ لَا تَشْعُرُونَ (154)
“Dan janganlah kalian mengatakan terhadap orang-orang yang gugur di
jalan Allah, (bahwa mereka itu) mati; bahkan (sebenarnya) mereka itu
hidup , tetapi kalian tidak menyadarinya”. (QS. Al Baqoroh : 154).
وَلَا تَحْسَبَنَّ الَّذِينَ قُتِلُوا فِي سَبِيلِ اللَّهِ أَمْوَاتًا بَلْ
أَحْيَاءٌ عِنْدَ رَبِّهِمْ يُرْزَقُونَ (169) فَرِحِينَ بِمَا آَتَاهُمُ
اللَّهُ مِنْ فَضْلِهِ وَيَسْتَبْشِرُونَ بِالَّذِينَ لَمْ يَلْحَقُوا
بِهِمْ مِنْ خَلْفِهِمْ أَلَّا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُونَ
(170) يَسْتَبْشِرُونَ بِنِعْمَةٍ مِنَ اللَّهِ وَفَضْلٍ وَأَنَّ اللَّهَ
لَا يُضِيعُ أَجْرَ الْمُؤْمِنِينَ (171)
“Janganlah kalian mengira bahwa orang-orang yang gugur di jalan Allah
itu mati; bahkan mereka itu hidup[248] di sisi Tuhannya dengan mendapat
rezki. Mereka dalam keadaan gembira disebabkan karunia Allah yang
diberikan-Nya kepada mereka, dan mereka bergirang hati terhadap
orang-orang yang masih tinggal di belakang yang belum menyusul
mereka[249], bahwa tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak
(pula) mereka bersedih hati. Mereka bergirang hati dengan nikmat dan
karunia yang besar dari Allah, dan bahwa Allah tidak menyia-nyiakan
pahala orang-orang yang beriman”. (QS. Ali Imron: 169-171).
Ihwah fillah …..
Marilah kita lepaskan belenggu-belenggu yang menjerat leher-leher kita
dari berjihad fie sabilillah. Belenggu-belenggu itu sangatlah banyak
sekali. Diantaranya: Jabatan, profesi, pekerjaan, ikatan dinas,
kelompok, tokoh, keluarga, tempat tinggal, harta dan lain sebagainya.
Allah Ta’ala berfirman:
قُلْ إِنْ كَانَ آَبَاؤُكُمْ وَأَبْنَاؤُكُمْ وَإِخْوَانُكُمْ
وَأَزْوَاجُكُمْ وَعَشِيرَتُكُمْ وَأَمْوَالٌ اقْتَرَفْتُمُوهَا
وَتِجَارَةٌ تَخْشَوْنَ كَسَادَهَا وَمَسَاكِنُ تَرْضَوْنَهَا أَحَبَّ
إِلَيْكُمْ مِنَ اللَّهِ وَرَسُولِهِ وَجِهَادٍ فِي سَبِيلِهِ
فَتَرَبَّصُوا حَتَّى يَأْتِيَ اللَّهُ بِأَمْرِهِ وَاللَّهُ لَا يَهْدِي
الْقَوْمَ الْفَاسِقِينَ (24)
Katakanlah: “Jika bapak-bapak, anak-anak, saudara-saudara,
isteri-isteri, kaum keluarga kalian, harta kekayaan yang kalian
usahakan, perniagaan yang kalian khawatiri kerugiannya, dan tempat
tinggal yang kalian sukai, adalah lebih kalian cintai dari Allah dan
RasulNya serta dari berjihad di jalanNya, Maka tunggulah sampai Allah
mendatangkan KeputusanNya”. Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada
orang-orang yang fasik”. (QS. At Taubah: 24).
Inilah yang biasa menjadi penjerat leher dan kaki kita untuk berjihad
fie sabilillah. Dan inilah yang biasa menjadi penghalang kita untuk
tidak berjihad fie sabilillah. Wal ‘iyadzu billah…..
Syekhul Mujahid Abu Abdillah Usamah bin Ladin hafidzohullah berkata:
Demikian juga, seharusnya kita mencari sebab-sebab internal yang pokok
yang menyebabkan menyimpangnya perjalanan kita dari shirat al-Mustaqim
(jalan yang lurus) dari dalam, dan dari kekuatan aktif di dalam
penyimpangan, maka sesungguhnya kita dan tanpa susah payah akan kita
dapatkan bahwa faktor yang terpenting di antara mereka adalah;
1. Umara‟
2. Ulama‟ dan Khathib yang jahat .
3. Tokoh-tokoh Gerakan Islam yang cenderung kepada orang-orang dhalim .
4. Juru penerang pemerintah dan orang-orang yang mengikuti jejaknya
Dan hakekat yang pahit yaitu; bahwa para pemimpin telah merasa mantap
dengan berbagai macam penyesatan dan hasutan yang dilakukan oleh
masing-masing juru bicaranya, kemudian mereka memberangus mulut orang
yang menolak mereka, kecuali orang yang dirahmati Allah…. – selesai
perkataan beliau-. (bisa dilihat di dalam terjemah taujihat manhajiah 3
hal: 9-12).
Ikhwah fillah …..
Sesungguhnya yang menentukan kita bahagia di akhirat hanyalah diri kita
sendiri “Setelah Allah”, karena Allah menganugerahkan kepada kita dua
hal: IRODAH (Kemauan) dan QUDROH (Potensi). Tergantung kita bawa kemana
IRODAH dan QUDROH kita.
Jika antum hidup dalam suatu kelompok (jama’ah), maka jangan sampai
jama’ah antum menjadikan penjerat leher antum untuk berjihad, dan jika
antum hidup di bawah kepemimpinan seseorang, maka jangan sampai Sam’u wa
Tho’ah kepadanya menghalangi antum untuk berjihad fie sabilillah. Antum
boleh saja berpindah dari satu jama’ah kepada jama’ah lain yang lebih
baik darinya, antum bisa saja berpindah kepemimpinan dari seseorang
kepada orang lain yang lebih baik darinya. Karena jama’ah hari ini
hanyalah bagian dari JAMA’ATU MINAL MUSLIMIN (Jama’ah dari
jama’ah-jama’ah kaum muslimin), bukan JAMA’ATUL MUSLIMIN (Khilafah).
Jika kita keluar dari Jama’atu Minal Muslimin menuju Jama’atu Minal
Muslimin yang lebih baik, maka itu tidak melanggar syari’at dan bahkan
begitu seharusnya. Tapi jika kita keluar dari Jama’atul Muslimin, maka
kita telah MURTAD dan halal darah, kehormatan dan harta kita. Na’udzu
billahi min dzalik …..
Ikhwah fillah …..
Ana seru antum untuk fanatik kepada kebenaran, bukan fanatik kepada
kelompok dan atau tokoh tertentu. Ana seru antum untuk berlomba-lomba di
dalam amal sholih, bukan berlomba-lomba dalam bergabung di dalam suatu
jama‟ah. Sesungguhnya keberadaan kita hanyalah menjadi salah satu ASBAB
(sebab-sebab) datangnya kemenangan dan pertolongan Allah. jika kita
tidak ada maka akan ada orang lain yang akan menjadi ASBAB ini. Lebih
baik kita menjadi PENGGANTI orang yang tidak mau berjihad daripada
menjadi yang DIGANTI oleh orang-orang yang mau berjihad.
حسبنا الله ونعم الوكيل نعم المولى ونعم النصير
لا حول ولا قوة إلا بالله والعزة لله
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
Bumi Allah,