Jaman berubah dengan pesat. Perubahan itu terutama didukung oleh
ditemukannya teknologi yang mencengangkan. Umat manusia, berkat kemajuan
teknologi, TIDAK LAGI terkungkung di suatu tempat untuk selama-lamanya.
Karena teknologi lah, manusia jaman kini dapat berada di dua tempat
yang berbeda di dalam waktu yang amat berdekatan. Dengan kata lain,
teknologi telah dapat memperpendek jarak muka bumi ini. Sebenarnya itu
adalah mustahil pada jaman purba.
Memperpendek jarak di muka bumi ini, terbagi menjadi dua kategori.
Kategori pertama. Transportasi Pengangkutan.
Berkat kemajuan teknologi, jauhnya jarak di bumi dapat diperpendek
dengan adanya transportasi pengangkutan yang begitu luar biasa. Mungkin
pertama manusia mengenal transportasi berbasis teknologi yang dinamakan
mobil atau kendaraan bermotor. Namun lebih dari itu, manusia telah
menemukan pesawat yang daya jelajahnya luar biasa. Seorang manusia yang
suatu saat berada di Indonesia, pada satu atau dua jam berikutnya sudah
berada di benua lain, seperti di Australia atau di Afrika. Bahkan di
Jepang, kereta api cepatnya yang berbasis teknologi dapat memindahkan
manusia dari satu kota ke kota lainnya yang teramat jauh hanya di dalam
hitungan menit.
Pada masa purba, manusia Muslim butuh waktu berbulan-bulan untuk
berangkat ke tahah suci Mekah. Itulah sebabnya pada masa itu, berangkat
haji sama dengan berangkat meninggalkan Dunia yang fana ini, alias SIAP
MATI dan JANGAN HARAP KEMBALI DALAM KEADAAN HIDUP. Begitulah susahnya
transportasi pada masa itu. Namun kini semua itu sudah berubah.
Berangkat ke tanah suci DAPAT DILAKUKAN PULANG HARI, alias berangkat dan
sampai di tempat tujuan dapat dicapai di dalam satu hari yang sama.
Menakjubkan.
Sabang dan Merauke hari ini dapat ditempuh hanya di dalam hitungan
jam dengan menggunakan pesawat terbang. Padahal pada masa purba itu
adalah sesuatu yang mustahil dilakukan, apalagi perjalanannya harus
melintasi banyak pulau.
Dengan adanya teknologi transportasi ini, jarak bumi semakin dekat.
Memang tetap ada jarak antara satu titik dengan titik lainnya di muka
bumi ini. Namun JARAKNYA lah yang dapat didekatkan. Sejauh apapun
jaraknya, toh akhirnya akan dapat didekatkan.
Kategori kedua. Teknologi Informasi.
Pada masa purba, suatu kejadian yang terjadi di suatu tempat, ADALAH
MUSTAHIL untuk diketahui oleh Negeri atau bangsa lain. Kalau pun ada
usaha supaya satu berita di suatu tempat dapat disebar ke Negeri lain
yang jauh, maka harus ada cara yang teramat berat dan pelik.
Namun sekarang? Kendala itu sudah tidak ada lagi. Suatu kejadian di
suatu Negeri akan segera dapat diketahui oleh Negeri lain yang jauh
hanya di dalam hitungan detik.
Teknologi informasi, yang juga melibatkan teknologi telepon, telah
memungkinan seorang manusia yang berada di ujung Barat bumi ini dapat
berbicara dengan temannya yang berada di ujung Timur dari bumi ini,
padahal yang satu berada pada suatu siang, dan yang lain berada pada
suatu malam. Luar biasa!
Bahkan televisi telah dapat menyajikan kejadian secara langsung yang
dapat ditonton oleh ribuan manusia yang jaraknya ribuan mil dari tempat
kejadian. Itu pun sang kru tivi yang sedang meliput di tempat yang jauh
itu dapat berbicara langsung dengan para pemirsa, padahal jarak antara
keduanya ribuan mil.
Singkat kata, Barat dan Timur sudah berhasil didekatkan. Begitu juga
antara Utara dan Selatan. Gambarannya seperti, sehelai SELIMUT yang
panjang. Karena panjang, pastilah jarak ujung yang satu dengan ujung
yang lain berjauhan. Namun kemudian SELIMUT itu dilipat dua. Apakah yang
terjadi? Kedua ujung yang tadinya berjauhan, sekarang menjadi BEGITU
DEKAT.
Dengan bangkitnya teknologi itu, sepertinya permukaan bumi yang
begitu luas dan jauh itu, DILIPAT OLEH ALLAH sehingga kedua ujungnya
menjadi begitu dekat. Keajaiban itulah yang dinikmati oleh umat Nabi
Muhammad Saw. Dan seluruh keajaiban teknologi itu HANYA DAPAT DINIKMATI
oleh umatnya Nabi Muhammad Saw. Umat Nabi Isa, umat Nabi Ibrahim, umat
Nabi Sulaiman dan lain lain, tidak pernah dapat menikmati keajaiban
teknologi tersebut. Sepertinya, Allah MELIPAT MUKA BUMI ini sehingga
semua jaraknya menjadi dekat, HANYA UNTUK NABI MUHAMMAD DAN UMATNYA.
Inilah nubuat yang disampaikan oleh Nabi Muhammad Saw, bahwa kelak
umatnya akan menikmati betapa dekatnya suatu jarak, yang pada masa
sebelumnya adalah TERAMAT JAUH.
Hadits Tsaubah:
Dari Tsauban ia berkata, Rasulullah saw bersabda: “
Sesungguhnya Allah telah melipat bumi untukku, maka aku bisa melihat
ujung timur bumi dan ujung baratnya. Dan sesungguhnya kekuasaan umatku
akan mencapai apa yang dilipat untukku (seluruh muka bumi, sejak ujung
timur hingga ujung barat). Aku juga dikaruniai dua perbendaharaan
(kekayaan), yaitu perbendaharaan merah (Romawi) dan perbendaharaan putih
(Persia).
Inilah nubuat Nabi Muhammad Saw yang membuktikan bahwa Muhammad Saw
memang lah seorang Nabi Allah yang diutus keseluruhan Dunia ini. Dengan
terbuktinya nubuat ini, maka terbuktilah bahwa Muhammad Saw memang
seorang Nabi Allah. Dan pada akhirnya, maka terbuktilah bahwa Islam
sebagai agama yang dibawa oleh Muhammad Saw, sebagai agama yang benar.
Tidak dapat lagi disangkal.
Itulah keajaiban dari kenabian Muhammad Saw.