> Ganjar Aja Setiawan
Assalamu'alaikum Wr Wb.
Dari Tsauban radhiallahu anhu dia berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
“Sesungguhnya Allah menggulung bumi untukku sehingga aku bisa melihat
timur dan baratnya. Dan sesungguhnya kekuasaan ummatku akan mencapai apa
yang telah dinampakkan untukku. Aku diberi dua harta simpanan: Merah
dan putih....."
(HR. Muslim no. 2889)
Ini menunjukkan apa sodara? Benarkah hadits tersebut dan bagaimana terusan dari isi hadits tersebut ?
JAWABAN
> Santrialit
Wa'alaikumsalaam Wr Wb. Dari Tsauban radhiallahu anhu dia berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
إِنَّ
اللَّهَ زَوَى لِي الْأَرْضَ فَرَأَيْتُ مَشَارِقَهَا وَمَغَارِبَهَا
وَإِنَّ أُمَّتِي سَيَبْلُغُ مُلْكُهَا مَا زُوِيَ لِي مِنْهَا وَأُعْطِيتُ
الْكَنْزَيْنِ الْأَحْمَرَ وَالْأَبْيَضَ وَإِنِّي سَأَلْتُ رَبِّي
لِأُمَّتِي أَنْ لَا يُهْلِكَهَا بِسَنَةٍ عَامَّةٍ وَأَنْ لَا يُسَلِّطَ
عَلَيْهِمْ عَدُوًّا مِنْ سِوَى أَنْفُسِهِمْ فَيَسْتَبِيحَ بَيْضَتَهُمْ
وَإِنَّ رَبِّي قَالَ يَا مُحَمَّدُ إِنِّي إِذَا قَضَيْتُ قَضَاءً
فَإِنَّهُ لَا يُرَدُّ وَإِنِّي أَعْطَيْتُكَ لِأُمَّتِكَ أَنْ لَا
أُهْلِكَهُمْ بِسَنَةٍ عَامَّةٍ وَأَنْ لَا أُسَلِّطَ عَلَيْهِمْ عَدُوًّا
مِنْ سِوَى أَنْفُسِهِمْ يَسْتَبِيحُ بَيْضَتَهُمْ وَلَوْ اجْتَمَعَ
عَلَيْهِمْ مَنْ بِأَقْطَارِهَا أَوْ قَالَ مَنْ بَيْنَ أَقْطَارِهَا
حَتَّى يَكُونَ بَعْضُهُمْ يُهْلِكُ بَعْضًا وَيَسْبِي بَعْضُهُمْ بَعْضًا
“Sesungguhnya
Allah menggulung bumi untukku sehingga aku bisa melihat timur dan
baratnya. Dan sesungguhnya kekuasaan ummatku akan mencapai apa yang
telah dinampakkan untukku. Sku diberi dua harta simpanan: Merah dan
putih. San sesungguhnya aku meminta Rabbku untuk ummatku agar Dia tidak
membinasakan mereka dengan kekeringan menyeluruh, agar Dia tidak memberi
kuasa musuh untuk menguasai mereka selain diri mereka sendiri sehingga
menyerang perkumpulan mereka. Dan sesungguhnya Rabbku berfirman, “Hai
Muhammad, sesungguhnya Aku bila menentukan takdir tidak bisa dirubah,
sesungguhnya Aku memberikan untuk umatmu agar mereka tidak dibinasakan
oleh kekeringan menyeluruh dan Aku tidak akan memberi kuasa musuh untuk
menyerang mereka selain diri mereka sendiri lalu mereka menyerang
perkumpulan mereka, walaupun musuh mengeepung mereka dari segala
penjurunya, hingga akhirnya sebagian dari mereka (umatmu) membinasakan
sebagaian lainnya dan saling menawan satu sama lain.” (HR. Muslim no.
2889)
Dari Sa’ad radhiallahu anhu dia berkata: Pada suatu hari,
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam datang dari tempat yang tinggi
hingga saat beliau melintasi masjid Bani Mu’awiah, beliau masuk lalu
shalat dua rakaat, dan kami shalat bersama beliau, lalu beliau berdoa
lama sekali kepada Rabbnya. Setelah itu beliau menemui kami lalu beliau
shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
سَأَلْتُ
رَبِّي ثَلَاثًا فَأَعْطَانِي ثِنْتَيْنِ وَمَنَعَنِي وَاحِدَةً سَأَلْتُ
رَبِّي أَنْ لَا يُهْلِكَ أُمَّتِي بِالسَّنَةِ فَأَعْطَانِيهَا
وَسَأَلْتُهُ أَنْ لَا يُهْلِكَ أُمَّتِي بِالْغَرَقِ فَأَعْطَانِيهَا
وَسَأَلْتُهُ أَنْ لَا يَجْعَلَ بَأْسَهُمْ بَيْنَهُمْ فَمَنَعَنِيهَا
“Aku
meminta tiga (hal) pada Rabbku, Ia mengabulkan dua (hal) dan menolakku
satu (hal). Aku meminta Rabbku agar tidak membinasakan ummatku dengan
kekeringan, maka Ia mengabulkannya untukku. Aku meminta-Nya agar tidak
membinasakan ummatku dengan banjir, maka Ia mengabulkannya untukku. Dan
aku meminta-Nya agar tidak menjadikan kehancuran mereka di antara sesama
mereka tapi Ia menolaknya.”
Masalah ini termasuk dari
tanda-tanda kenabian Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam, yaitu
tatkala beliau mengabarkan kejadian yang akan menimpa umat ini berupa
perpecahan dan peperangan di antara sesama mereka. Dalam dua hadits di
atas nampak jelas bahwa Allah Ta’ala telah menetapkan takdir bagi akhir
umat ini. Allah Ta’ala menetapkan bahwa Islam dan para pemeluknya tidak
akan binasa dengan kekeringan dan kelaparan sehingga mereka tidak perlu
terlalu khawatir dengan kemiskinan karena itu tidak akan membinasakan
mereka. Allah juga menetapkan bahwa Islam dan para pemeluknya tidak akan
hilang dari muka bumi akibat banjir bandang, karenanya mereka tidak
perlu terlalu khawatir akan kehilangan eksistensi di dunia gara-gara
bencana alam. Allah Ta’ala juga telah menetapkan bahwa Islam dan kaum
muslimin tidak akan pernah dikuasai dan dikalahkan oleh musuh-musuh
mereka, walaupun musuh telah mengepung mereka dari berbagai sisi, yang
karenanya mereka jangan terlalu memfokuskan perhatian pada musuh-musuh
dari luar Islam.
Akan tetapi Allah Ta’ala telah menetapkan bahwa
Islam dan kaum muslimin akan hancur akibat perbuatan kaum muslimin itu
sendiri. Mereka sendiri yang menyebarkan permusuhan dan kebencian di
antara mereka sehingga mereka sendiri yang akan saling berperang dan
membinasakan. Mereka ini adalah orang-orang kafir yang berpakaian Islam
dari kalangan orang-orang munafik dan zindik ataukah mereka adalah
orang-orang jahil dalam agama yang diperalat oleh orang-orang yang
berpenyakit hatinya yang senang jika kaum muslimin berpecah.
Karenanya
hendaknya kaum muslimin sadar bahwa musuh yang terbesar bagi mereka
adalah musuh dari dalam dan bukan musuh dari luar. Musuh terbesar mereka
bukanlah orang kafir dan musyrik yang sudah jelas kekafiran dan
kesyirikan mereka. Akan tetapi musuh terbesar mereka adalah orang-orang
yang hatinya berpenyakit, yang mencoba menyebar racun-racun kekafiran di
tengah-tengah kaum muslimin dari dalam, melalui bid’ah-bid’ah dan
pemikiran-pemikiran yang kacau dan bertentangan dengan wahyu yang Allah
Ta’ala turunkan.
حديث
مرفوع) حَدَّثَنَا حَدَّثَنَا عَارِمٌ ، حَدَّثَنَا حَمَّادُ بْنُ زَيْدٍ ،
عَنْ أَيُّوبَ ، عَنْ أَبِي قِلابَةَ ، عَنْ أَبِي أَسْمَاءَ ، عَنْ
ثَوْبَانَ ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ، قَالَ : "
زُوِيَ لِيَ الأَرْضُ ، فَرَأَيْتُ مَشَارِقَهَا وَمَغَارِبَهَا ، وَأَنَّ
أُمَّتِي سَيَبْلُغُ مُلْكُهَا مَا زُوِيَ لِي مِنْهَا ، وَأُعْطِيتُ
الْكَنْزَيْنِ : الأَحْمَرَ وَالأَبْيَضَ " ، قَالَ حَمَّادٌ : وَقَالَ
مَرَّةً : " فَأَوَّلْتُهُ فَارِسَ وَالرُّومَ ، وَإِنِّي سَأَلْتُ رَبِّي
عَزَّ وَجَلَّ لأُمَّتِي أَنْ لا يُهْلِكَهَا بِسَنَةٍ ، وَأَنْ لا
يُسَلِّطَ عَلَيْهِمْ عَدُوًّا مِنْ سِوَى أَنْفُسِهِمْ فَيَسْتبِيحَ
بَيْضَتَهُمْ ، وَإِنَّ رَبِّي عَزَّ وَجَلَّ قَالَ : يَا مُحَمَّدُ ،
إِذَا قَضَيْتُ أَمْرًا فَإِنَّهُ لا يُرَدُّ ، وَإِنِّي قَدْ أَعْطَيْتُ
لأُمَّتِكَ أَنْ لا أُهْلِكَهَا بِسَنَةٍ بِعَامَّةٍ ، وَلا أُسَلِّطَ
عَلَيْهِمْ عَدُوًّا مِنْ سِوَى أَنْفُسِهِمْ فَيَسْتَبِيحَ بَيْضَتَهُمْ
وَلَوِ اجْتَمَعَتْ عَلَيْهِمْ أَقْطَارُهَا ، حَتَّى يَكُونُوا يُهْلِكُ
بَعْضُهُمْ بَعْضًا ، وَبَعْضُهُمْ يُسْبِي بَعْضًا " ، وَحَدَّثَنَا بِهِ
مُحَمَّدُ بْنُ الْمُثَنَّى ، حَدَّثَنَا مُعَاذُ بْنُ هِشَامٍ ،
حَدَّثَنِي أَبِي ، عَنْ قَتَادَةَ ، عَنْ أَبِي قِلابَةَ ، عَنْ أَبِي
أَسْمَاءَ ، عَنْ ثَوْبَانَ ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمْ ، بِنَحْوِهِ ، وَذَكَرَ فِي حَدِيثِهِ : " وَلا يَلْبِسَهُمْ
شِيَعًا " ، قَالَ الْقَاضِي : وَلَيْسَ فِي حَدِيثِ حَمَّادِ بْنِ زَيْدٍ
وَلا فِي حَدِيثِ هِشَامٍ الدَّسْتُوَائِيِّ لأَبِي الأَشْعَثِ ذِكْرٌ فِي
هَذَا الْحَدِيثِ ، وَإِنَّمَا ذَكَرَهُ مَعْمَرٌ حَدَّثَنَا بِهِ
الرَّمَادِيُّ ، حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّزَّاقِ ، عَنْ مَعْمَرٍ ، عَنْ
أَيُّوبَ ، عَنْ أَبِي قِلابَةَ ، عَنْ أَبِي الأَشْعَثِ ، عَنْ أَبِي
أَسْمَاءَ ، عَنْ شَدَّادٍ ، قَالَ الرَّمَادِيُّ : قُلْتُ لِعَبْدِ
الرَّزَّاقِ : إِنَّمَا هَذَا عَنْ أَبِي قِلابَةَ ، عَنْ أَبِي أَسْمَاءَ ،
عَنْ ثَوْبَانَ قَالَ : لأَنْظُرَنَّ فِيهِ ، هُوَ هَكَذَا ، قَالَ
الرَّمَادِيُّ : وَهَكَذَا رَوَاهُ ابْنُ الْمُبَارَكِ ، وَمُحَمَّدُ بْنُ
ثَوْرٍ ، عَنْ مَعْمَرٍ ، عَنْ أَيُّوبَ بِهَذَا الإِسْنَادِ عَنْ شَدَّادِ
بْنِ أَوْسٍ ، وَإِنَّمَا أَخْطَأَ فِيهِ مَعْمَرٌ .
https://library.islamweb.net/hadith/display_hbook.php...
Keterangan dan penjelasan lengkap dalam Kitab
FATHUL MUN'IM dan SYARAH IMAM NAWAWI
Wallohu a'lam
>> Mas Hamzah
- Kitab Syarah Misykatul Mashobih
(
وأعطيت الكنزين : الأحمر والأبيض ) : بدلان مما قبلهما أي : كنز الذهب
والفضة . قال التوربشتي : يريد بالأحمر والأبيض خزائن كسرى وقيصر ، وذلك أن
الغالب على نقود ممالك كسرى الدنانير ، والغالب على نقود ممالك قيصر
الدراهم
Yang dimaksud merah dan putih disitu adalah harta simpanan berupa emas dan perak.
At
turbusti berkata : Maksudnya merah dan putih adalah harta simpanannya
kisro dan kaisar, hal tersebut dikarenakan umumnya uang kerajaan kisro
adalah dinar dan uang kerajaan kaisar adalah dirham.
- Kitab 'Aunul Ma'bud
( الأحمر والأبيض ) : أي الذهب والفضة .
وفي
النهاية فالأحمر ملك الشام والأبيض ملك فارس ، وإنما قال لفارس الأبيض
لبياض ألوانهم ولأن الغالب على أموالهم الفضة ، كما أن الغالب على ألوان
أهل الشام الحمرة وعلى أموالهم الذهب انتهى .
قال النووي : المراد بالكنزين الذهب والفضة ، والمراد كنز كسرى وقيصر ملكي العراق والشام
Merah dan putih maksudnya adalah emas dan perak.
Dalam
kitab nihayah : merah adalah kerajaan syam dan putih adalah kerajaan
paris, paris dikatakan putih karena putihnya warna mereka dan karena
umumnya harta mereka adalah perak sebagaimana umumnya warna penduduk
syam adalah merah dan harta mereka adalah emas.
Imam Nawawi
berkata : Yang dimaksud merah dan putih adalah emas dan perak, dan
maksudnya adalah harta simpanan kisro dan kaisar yaitu dua kerajaan irak
dan syam.
Wallohu a'lam.
LINK ASAL
https://www.facebook.com/groups/piss.ktb/permalink/1045942572095217/